Minggu, 13 Juli 2014

Kepiting dan batu

 Kepiting dan batu
     Pada suatu hari yang cerah, sekelompok ikan sedang berenang riang di sebuah sungai yang tenang dan  jernih.
     Ikan - ikan kecil yang baik hati itu tidak tahu bahwa di suatu tempat tersembunyi dalam kegelapan, seekor kepiting sedang mengamati mereka.
     Malam telah menjelang, kepiting itu mendekati ikan – ikan itu dan menyembunyikan diri di balik sebuah batu. Kepiting mengamati setiap gerakan ikan – ikan dari tempat persembunyiannya.
     Ikan – ikan itu tidak menyadari bahaya yang mengancam mereka, dan terus berenang dengan  gembira. Kepiting menunggu sampai ikan – ikan itu cukup dekat dan dalam satu gerakan cepat, menangkap seekorikan lalu memasukannya ke dalam mulutnya.
     “ Kamu tidak boleh melakukan hal itu!” kata batu dengan marah, “ kamu licik karena telah memanfaatkan aku untuk membantu membunuh ikan yang tidak bersalah!”
     Kepiting mengangkat bahunya dan mengabaikan batu, dia melanjutkan “memancing”
     Suatu hari, air sungai meluap dan mengakibatkan banjir. Batu itu terlempar ke dalam air. Kepiting terhantam oleh batu itu dan mati.

PESAN MORAL


Kisah ini memberi tahu kita bahwa seseorang yang terlalu sombong untuk menanggapi nasihat orang lain, yang licik dan culas, akan berakhir seperti kepiting itu

Kamis, 10 Juli 2014

AIR

Air
     Suatu hari air memandang awan dengan penuh kekaguman, “ Aku sangat berharap bisa  terbang!”
       Karena merasa putus asa, air meminta bantuan kepada api. “ bisakah kamu membantuku terbang ke langit?” tanya air. “ tentu!” jawab api dengan penuh semangat.
      Dengan mamindahkan panas dari dirinya ke air, api mengubah air menjadi uap. Karena lebih ringan dari angin, uap naik ke atas langit. Ketika uap naik, uap berada jauh dari jangkauan api, dan uap dibiarkan untuk bertindak sekendak hatinya. Ketika uap naik lebih tinggi, udara menjadi tipis dan lebih dingin, uap mulai merasa kedinginan. Mereka memutuskan untuk bergabung untuk manciptakan kehangatan. Akhirnya mereka menjadi lebih berat dari pada udara. Uap telah menjadi air lagi!
     “Oh, tidak” mereka berteriak putus asa saat mereka mulai terjun ke bawah dan menyentuh tanah dengan cepat dan keras.
      Air terlalu berambisi dan tidak memperkirakan bahwa ini akan terjadi: dia menhabiskan banyak untuk bermimpi naik ke langit, tetapi malah jatuh dari langit. Air hujan itu akhirnya diserap oleh bumi dan masuk ke dalam tanah.
       Air bertobat untuk waktu yang lama agar benar – benar dibersihkan dari dosa ini

 PESAN MORAL

  Kisah ini memberi tahu kita tentang pentingnya menyadari kenyataan. Kita harus tetap bijaksana, berakal sehat, dan tidak menetapkan tujuan yang mustahil, yang hanya membuat kita kecewa, bahkan malu dan menyesal.

Burung Phoenix

Burung Phoenix
     Di suatu padang gurun luas tanpa tumbuhan, dengan Bulan bersinar di langit, para pengembara bersiap - siap untuk beristirahat. Mereka mulai menyalakan api unggun, dan cahaya jingga yang memancar  dari api menambah semarak padang gurun yang tenang itu.    
     Seekor burung phoenix yang sedang terbang di langit melihat api unggun itu, dan segera menyadari  bahwa sebuah momen penting sudah tiba.
     Burung phoenix itu kuat, bersemangat, dan memiliki kekuatan melampaui elang terkuat di dunia. Bulu - bulunya cemerlang seperti emas dan bersinar seperti permata ; bahkan bulu merak terlihat pucat bila dibandingkan dengan bulu - bulu phoenix.
     Burung phoenix membentakan sayapnya dan terbang di langit malam, berputar - putar dengan senang menuju bagian tengah api unggun.
     Api membakar sayapnya, tetapi burung phoenix menahan rasa sakit itu dan melemparkan dirinya masuk lebih dalam ke api. Dengan terbakarnya bagian terakhir dari tubuhnya, dia mengalunkan simfoni terindah dalam hidupnya.
    Api itu segera menjadi bola api yang melingkupi tubuh tubuh burung phoenix; dia jatuh ke dalam api, dalam penderitaan dan sukacita. Tiba -tiba, api biru melompat ke atas pasir dan menari dengan ringan diantara angin. Sederet api terbang ke langit, dan dengan cepat mengisi padang gurun dengan cahaya merah ,dengan menuju Bulan. Sayap burung phoenix itu berkilau dalam api. Melalui penderitaan dan rasa sakit ini, burung phoenix telah bangkit menuju awal yand baru
PESAN  MORAL
    Perumpamaan ini menunjukan bahwa kita harus melewati cobaan dan penderitaan untuk memperoleh cara hidup yang baru, mendapat instrospeksi yang lebih dalam tentang diri kita.